Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Begini Sejarah Masjid Agung Demak

sejarah masjid agung demak
gambar dari : kompas.com

Masjid Agung Demak merupakan masjid yang hdidirikan oleh walisongo. Masjid ini berada di kota Demak, Jawa Tengah. Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia, simak artikel ini untuk mengetahui sejarah lengkap Masjid Agung Demak.

Sejarah Masjid Agung Demak berawal pada abad ke-15, wilayah Jawa Tengah masih dipimpin oleh Kerajaan Majapahit yang memiliki pengaruh kuat di wilayah tersebut. Namun, pada tahun 1478, Majapahit mengalami kemunduran dan wilayahnya terpecah-pecah menjadi beberapa kekuatan kecil yang saling bersaing. Salah satu kekuatan tersebut adalah Kesultanan Demak yang didirikan oleh Raden Patah, putra dari Raja Brawijaya V dari Majapahit.

Raden Patah memeluk agama Islam dan memutuskan untuk memindahkan pusat pemerintahan dari Majapahit ke Demak yang saat itu merupakan kota kecil di pesisir utara Jawa Tengah. Hal ini dilakukan untuk memudahkan komunikasi dengan para pedagang Arab yang datang ke pelabuhan Demak untuk melakukan perdagangan. Selain itu, Raden Patah juga ingin memperkuat kekuatan militernya dengan mempersatukan suku-suku yang ada di wilayah Demak.

Setelah berhasil membangun kerajaan yang stabil, Raden Patah memutuskan untuk membangun sebuah masjid yang akan menjadi pusat aktivitas keagamaan di Kesultanan Demak. Pada tahun 1477 Masehi, Raden Patah mulai membangun Masjid Agung Demak yang awalnya berupa bangunan kayu. Pembangunan masjid ini dilakukan oleh para masyarakat setempat yang diperintahkan oleh Raden Patah.

Pada tahun 1491, setelah lima belas tahun pembangunan, Masjid Agung Demak selesai dibangun dan diresmikan oleh Raden Patah. Masjid ini memiliki bentuk sederhana dengan atap yang terbuat dari ijuk dan dinding yang terbuat dari kayu. Namun, masjid ini memiliki ukuran yang besar dan mampu menampung ribuan jamaah.

Masjid Agung Demak menjadi pusat kegiatan keagamaan dan kebudayaan di Kesultanan Demak. Setiap malam Jumat, masjid ini selalu dipenuhi oleh jamaah yang datang untuk mendengarkan khutbah dari para ulama. Selain itu, masjid ini juga menjadi pusat pengajaran agama Islam dan bahasa Arab.

Setelah masa kejayaan Kesultanan Demak, Masjid Agung Demak mengalami berbagai pergantian kepemilikan. Pada masa pemerintahan Sultan Trenggana, masjid ini dijadikan pusat kekuasaan Kesultanan Demak dan diperkuat dengan penambahan bangunan dan tembok di sekitar masjid.

Namun, pada masa pemerintahan Sultan Agung dari Kesultanan Mataram, masjid ini diambil alih oleh Kesultanan Mataram dan digunakan sebagai tempat pengajaran agama Islam dan tempat menyimpan naskah-naskah Islam.

Posting Komentar untuk "Begini Sejarah Masjid Agung Demak"